Liputan6.com, Jakarta : Kenaikan harga emas yang terjadi, tetap memunculkan keraguan di pasar bahwa hal itu akan terus berlangsung pada tahun ini.
Beberapa bulan yang lalu, semua pihak yakin, dengan kenaikan harga emas dan mereka pun berharap kondisi ini akan terus terjadi.
Namun saat ini keraguan muncul tentang harga emas setidaknya dalam jangka pendek dan menengah.
Meskipun pelonggaran kuantitatif di Amerika Serikat telah berlangsung dan memasuki putaran ketiga, tapi harga logam mulia di pasar internasional telah turun hampir 5% dari US$ 1.753 per troy ounce menjadi US$ 1.667 per ounce.
Alasan utama penurunan harga internasional adalah perkiraan ekuitas akan kembali menguntungkan dan banyak indeks negara berkembang naik berada di level tertinggi dalam beberapa tahun.
Bahkan para fund manager sudah mulai mengalokasikan sumber daya tambahan untuk ekuitas tersebut.
Pimpinan pialang komoditas besar mengatakan beberapa dari klien kami mengambil taruhan jika harga emas akan bearish dan memperkirakan harga paling rendahnya sebesar US$ 1.520 per ounce.
"Mereka merasa pasar ekuitas meningkat secara global dan mendorong emas pada posisi terakhir dalam waktu dekat," seperti dilansir Business Standard, Senin 911/2/2013).
Dia menyebutkan harga emas pada Mei 2012 jatuh ke US$ 1.538 per ounce dari dari level US$ 1.900 pada September 2011.
Di pasar internasional, emas saat ini bergerak dalam kisaran ketat dari US$ 1.665 - US$ 1.695 per ounce.
Pendapat berbeda datang dari Philip Klapwijk, Kepala Analisis Logam Global di Thomson Reuters GFMS, mengatakan terlepas dari spekulasi pasar yang berkembang bahwa bullion harga emas akan berlangsung pada dekade-jangka panjang.
"Tapi kami kira kondisi harga akan tetap positif. Harga rata-rata diprediksi selama semester pertama 2013, kondisinya akan membaik di level USke $ 1,800, " jelas dia.
Tapi, seolah-olah tidak peduli dengan penilaian tersebut, harga emas terus terkoreksi.
World Gold Council (WGC), sebuah badan yang dibentuk penambang emas untuk mempromosikan penggunaan emas, baru-baru ini mengatakan dalam sebuah laporan berjudul Investor Emas bahwa prospek permintaan emas dalam waktu dekat terlihat rapuh.
Di mana jika permintaan tidak terjadi gejolak maka harga tidak bisa naik.
Dalam laporan tersebut juga menyebutkan, "dalam sinyal pemulihan ekonomi yang muncul, masih tersisa kesulitan ekonomi yang beresiko terhadap pasar di mana pengaruh sentimen tidak boleh dianggap remeh, karena dapat memberikan dorongan tambahan untuk kegiatan ekonomi pada 2013," penjelasan WGC.
Laporan ini kemungkinan mengacu pada sentimen yang akan mempengaruhi permintaan emas. Di pasar internasional, beberapa faktor yang bisa mendorong harga emas tak ada lagi.
Nic Brown, Kepala Riset Komoditas London Natixis Commodities Markets, mengatakan banyak bank sentral yang membeli emas dari pasar telah mencapai tingkat optimal emas sebagai cadangan mereka. Produksi tambang emas pada 2013 diperkirakan akan naik 2% menjadi 2.915 ton. (Nur)
0 Comments
